Balon Ekonomi Meletus, Hati jadi rusuh
Balonku ada lima...
Rupa-rupa namanya...
Orang menyebut itu...
Ekonomi yang palsu...
Meletus semuanya...
Door!!!
Hatiku sangat kacau
Rakyat juga sekarat
Negara jadi melarat.
Syair lagu Balonku, yang diubah menjadi Lagu 'Balon' Ekonomi, Kamis (16/10) kemarin dinyanyikan puluhan aktivis ormas Islam Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) saat menggelar aksi damai bertema "Menyongsong Keruntuhan Kapitalisme", di Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta.
Aksi tersebut sebagai bentuk keprihatinan akibat krisis keuangan secara global. Biang kerok krisis yang kini terjadi adalah sistem ekonomi yang berbasis riba dan judi. Karena itu, untuk mengatasinya tak ada cara terbaik selain dari menerapkan sistem ekonomi yang berbasis syariah.
Coba saja jika kita perhatikan kehancuran itu merata terjadi di negara pengusung kapitalisme global yaitu AS dan para pengekornya. Semua itu terjadi akibat menerapkan sistem perekonomian yang berbau riba dan judi yang jelas-jelas dilarang Allah.
Menurut Fariz Wajdi, salahsatu ketua HTI, penerapan sistem ekonomi ribawi, sangat nyata dalam empat perkara, yakni menggunakan mata uang kertas bernama dollar sebagai cadangan devisa negara termasuk yang dilakukan Indonesia. Akibatnya saat dollar mengalami guncangan, semua negara termasuk Indonesia terseret ke dalam arus krisis keuangan juga.
Ketua Asbisindo (Asosiasi Bank-bank Syariah Indonesia) A. Riawan Amin mengatakan, krisis global yang berimbas pada perekonomian Indonesia terjadi karena masih cenderung pada sistem konvensional dan mengabaikan ekonomi syariah.
Rupa-rupa namanya...
Orang menyebut itu...
Ekonomi yang palsu...
Meletus semuanya...
Door!!!
Hatiku sangat kacau
Rakyat juga sekarat
Negara jadi melarat.
Syair lagu Balonku, yang diubah menjadi Lagu 'Balon' Ekonomi, Kamis (16/10) kemarin dinyanyikan puluhan aktivis ormas Islam Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) saat menggelar aksi damai bertema "Menyongsong Keruntuhan Kapitalisme", di Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta.
Aksi tersebut sebagai bentuk keprihatinan akibat krisis keuangan secara global. Biang kerok krisis yang kini terjadi adalah sistem ekonomi yang berbasis riba dan judi. Karena itu, untuk mengatasinya tak ada cara terbaik selain dari menerapkan sistem ekonomi yang berbasis syariah.
Coba saja jika kita perhatikan kehancuran itu merata terjadi di negara pengusung kapitalisme global yaitu AS dan para pengekornya. Semua itu terjadi akibat menerapkan sistem perekonomian yang berbau riba dan judi yang jelas-jelas dilarang Allah.
Menurut Fariz Wajdi, salahsatu ketua HTI, penerapan sistem ekonomi ribawi, sangat nyata dalam empat perkara, yakni menggunakan mata uang kertas bernama dollar sebagai cadangan devisa negara termasuk yang dilakukan Indonesia. Akibatnya saat dollar mengalami guncangan, semua negara termasuk Indonesia terseret ke dalam arus krisis keuangan juga.
Ketua Asbisindo (Asosiasi Bank-bank Syariah Indonesia) A. Riawan Amin mengatakan, krisis global yang berimbas pada perekonomian Indonesia terjadi karena masih cenderung pada sistem konvensional dan mengabaikan ekonomi syariah.
Komentar