Hari Habitat Dunia - Berita Jakarta Bakal Tenggelam
Sejatinya Hari Habitat Dunia diperingati pada Senin pekan pertama bulan Oktober setiap tahunnya. Namun untuk kali ini saya tak menemukan apapun yang istimewa, selain berita yang saya baca saat saya singgah ke berita online di Reuters dan The Strait Times.
Jakarta adalah salahsatu kota yang paling cepat berkembang menjadi "megacity" di Asia. Namun diperkirakan nasib buruk akan menimpa ibukota Indonesia ini pada tahun 2025 menjadi kota dibawah air.?! Wah..berita yang amat menakutkan dan sungguh membuat saya berpikir..saat itu masihkah saya tinggal di Jakarta. Dan apa yang akan dilakukan pemerintah DKI bergandengan dengan masyarakatnya untuk menjaga agar Jakarta tidak tenggelam.
Ngomong-ngomong, apa sih penyebabnya? Eksplorasi air tanah yang tak berkesudahan.
Setidaknya itu yang dipaparkan Almud Weitz, regional team leader of the World Bank's water and sanitation programme,dalam wawancaranya dengan Reuter.
"Jika masyarakat dibiarkan menggali dan menggali terus maka kota ini akan semakin tenggelam. Itu sebabnya terjadi banjir air pasang di wilayah pantai yang buruk."
Jakarta memang satu kota di Asia yang amat padat penduduk. Namun di sisi lain paling sedikit memiliki jaringan pipa air. Akibatnya banyak rumahtangga dan megamall yang menjamur serta gedung pencakar langit semakin aktif menyedot air tanah.
Berdasarkan perkiraan, Jakarta sudah mengalami defisit air sekitar 36 juta meter kubik (1.28 milyar kaki kubik) per tahun dan semakin banyak lagi air tanah yang terkontaminasi rembesan kotoran dari kebocoran septic tank. Bahkan dalam sebuah studi yang dilakukan konsultan asal Belanda untuk Bank Dunia menunjukkan bahwa tahun 2025, kota Jakarta akan turun sekitar 40-60 cm dari yang telah terjadi sekarang. Itu akan terjadi jika tak ada satupun tindakan yang dilakukan untuk mengatasi ancaman ini.
Sementara ditengah hirukpikuk kampanye calon presiden, baik dalam debat publik atau forum apapun namanya yang digelar beberapa media elektronik saya belum melihat calon presiden yang menyuarakan kepedulian terhadap lingkungan.
Jakarta adalah salahsatu kota yang paling cepat berkembang menjadi "megacity" di Asia. Namun diperkirakan nasib buruk akan menimpa ibukota Indonesia ini pada tahun 2025 menjadi kota dibawah air.?! Wah..berita yang amat menakutkan dan sungguh membuat saya berpikir..saat itu masihkah saya tinggal di Jakarta. Dan apa yang akan dilakukan pemerintah DKI bergandengan dengan masyarakatnya untuk menjaga agar Jakarta tidak tenggelam.
Ngomong-ngomong, apa sih penyebabnya? Eksplorasi air tanah yang tak berkesudahan.
Setidaknya itu yang dipaparkan Almud Weitz, regional team leader of the World Bank's water and sanitation programme,dalam wawancaranya dengan Reuter.
"Jika masyarakat dibiarkan menggali dan menggali terus maka kota ini akan semakin tenggelam. Itu sebabnya terjadi banjir air pasang di wilayah pantai yang buruk."
Jakarta memang satu kota di Asia yang amat padat penduduk. Namun di sisi lain paling sedikit memiliki jaringan pipa air. Akibatnya banyak rumahtangga dan megamall yang menjamur serta gedung pencakar langit semakin aktif menyedot air tanah.
Berdasarkan perkiraan, Jakarta sudah mengalami defisit air sekitar 36 juta meter kubik (1.28 milyar kaki kubik) per tahun dan semakin banyak lagi air tanah yang terkontaminasi rembesan kotoran dari kebocoran septic tank. Bahkan dalam sebuah studi yang dilakukan konsultan asal Belanda untuk Bank Dunia menunjukkan bahwa tahun 2025, kota Jakarta akan turun sekitar 40-60 cm dari yang telah terjadi sekarang. Itu akan terjadi jika tak ada satupun tindakan yang dilakukan untuk mengatasi ancaman ini.
Sementara ditengah hirukpikuk kampanye calon presiden, baik dalam debat publik atau forum apapun namanya yang digelar beberapa media elektronik saya belum melihat calon presiden yang menyuarakan kepedulian terhadap lingkungan.
Komentar