Apa Efek Kehamilan Lewat Waktu?
dr. Komang Wahyu Budiartha
KEHAMILAN postterm atau "lewat waktu" merupakan salah satu kehamilan risiko tinggi. Kekhawatiran dalam menghadapi kehamilan seperti ini adalah meningkatnya risiko morbiditas dan mortalitas perinatal. Hal ini dihubungkan dengan menurunnya fungsi plasenta. Fungsi plasenta mencapai puncak pada umur kehamilan 38 minggu dan kemudian menurun terutama setelah 42 minggu. Akibat penuaan plasenta, pemasokan makanan dan oksigen ke janin menurun akibat berkurangnya sirkulasi uteroplasenter sekitar 50% yaitu menjadi 250 ml/mnt.
Menurut WHO (1979) dan American College of Obstetricians ad Gynecologist (1977), postterm adalah kehamilan 42 minggu penuh (294 hari) atau lebih, dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT), dengan asumsi ovulasi terjadi 2 minggu setelah haid terakhir. Angka kejadian kehamilan postterm bervariasi antara 3,5% - 14%. Terdapat kecenderungan pada beberapa ibu terjadi kehamilan postterm berulang.
Faktor-faktor lain yang dinyatakan berhubungan antara lain paritas, sosial ekonomi dan umur ibu. Telah ditemukan bahwa insiden kehamilan postterm berikutnya bertambah dari 10% menjadi 27% jika kehamilan pertama postterm dan menjadi 39% jika mengalami dua kali berturut-turut kehamilan postterm.
KEHAMILAN postterm atau "lewat waktu" merupakan salah satu kehamilan risiko tinggi. Kekhawatiran dalam menghadapi kehamilan seperti ini adalah meningkatnya risiko morbiditas dan mortalitas perinatal. Hal ini dihubungkan dengan menurunnya fungsi plasenta. Fungsi plasenta mencapai puncak pada umur kehamilan 38 minggu dan kemudian menurun terutama setelah 42 minggu. Akibat penuaan plasenta, pemasokan makanan dan oksigen ke janin menurun akibat berkurangnya sirkulasi uteroplasenter sekitar 50% yaitu menjadi 250 ml/mnt.
Menurut WHO (1979) dan American College of Obstetricians ad Gynecologist (1977), postterm adalah kehamilan 42 minggu penuh (294 hari) atau lebih, dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT), dengan asumsi ovulasi terjadi 2 minggu setelah haid terakhir. Angka kejadian kehamilan postterm bervariasi antara 3,5% - 14%. Terdapat kecenderungan pada beberapa ibu terjadi kehamilan postterm berulang.
Faktor-faktor lain yang dinyatakan berhubungan antara lain paritas, sosial ekonomi dan umur ibu. Telah ditemukan bahwa insiden kehamilan postterm berikutnya bertambah dari 10% menjadi 27% jika kehamilan pertama postterm dan menjadi 39% jika mengalami dua kali berturut-turut kehamilan postterm.
Komentar