Breastfeeding
Memberi yang Terbaik
Belakangan ini pemberian ASI eksklusif (selama 6 bulan berturut-turut) sudah semakin meluas di kalangan masyarakat Indonesia. Pemahaman yang terus menerus disosialisasikan melalui Posyandu tampaknya kini mulai banyak membuahkan hasil.
Sayangnya tidak semua ibu bisa memberikan ASI untuk bayinya. Alhasil sebagian bayi-bayi itu dengan terpaksa mendapat susu kaleng.
Hal penting yang harus dilakukan ibu, adalah kecukupan gizi yang harus terpenuhi bagi si ibu itu sendiri selama dia hamil dan menyusui.
Apa pasal? Menurut penelitian yang dilakukan oleh DR E Birch, ahli opthalmologi dari the University of Texas, Southwestern Medical Center di Dallas dan dipublikasikan dalam Birch et al mengungkapkan setiap bayi yang mendapat susu dengan asupan DHA 0,36% (90mgDHA/100gram) dan 0,72% ARA (180mg ARA/100gram) semasa awal kehidupannya, maka kelak pada usia mencapai 4 tahun akan memiliki IQ lebih tinggi 7 poin dibandingkan anak-anak pada kelompok kontrol yang mendapatkan susu tanpa DHA dan ARA.
Stimulasi yang tepat sejak usia dini juga ikut menambah kecerdasan si anak, demikian dikemukakan Dr. Hardiono D. Pusponegoro, Sp.A (K), "Kecerdasan anak pada masa golden years memerlukan stimulan yang optimal." Konsultan anak bidang neurology di RSCM juga menekankan stimulasi yang tepat, jenis maupun frekuensinya, akan melatih panca-indra dan mempengaruhi kecerdasannya
Pemberian DHA dan ARA pada masa yang tepat penting untuk mendapatkan hasil yang maksimal, dimana bayi akan memiliki penglihatan yang lebih baik. DHA juga berperan untuk perkembangan otak pada bayi selama masih dalam kandungan. ARA berperan bagi pembentukan struktur selaput sel phospholipids dan sistem saraf pusat. Itu sebabnya, ibu hamil harus mendapat menu makanan yang kaya sumber DHA dan ARA.
(sumber : 9months free magazine edisi mei 2008)
Technorati Profile
Belakangan ini pemberian ASI eksklusif (selama 6 bulan berturut-turut) sudah semakin meluas di kalangan masyarakat Indonesia. Pemahaman yang terus menerus disosialisasikan melalui Posyandu tampaknya kini mulai banyak membuahkan hasil.
Sayangnya tidak semua ibu bisa memberikan ASI untuk bayinya. Alhasil sebagian bayi-bayi itu dengan terpaksa mendapat susu kaleng.
Hal penting yang harus dilakukan ibu, adalah kecukupan gizi yang harus terpenuhi bagi si ibu itu sendiri selama dia hamil dan menyusui.
Apa pasal? Menurut penelitian yang dilakukan oleh DR E Birch, ahli opthalmologi dari the University of Texas, Southwestern Medical Center di Dallas dan dipublikasikan dalam Birch et al mengungkapkan setiap bayi yang mendapat susu dengan asupan DHA 0,36% (90mgDHA/100gram) dan 0,72% ARA (180mg ARA/100gram) semasa awal kehidupannya, maka kelak pada usia mencapai 4 tahun akan memiliki IQ lebih tinggi 7 poin dibandingkan anak-anak pada kelompok kontrol yang mendapatkan susu tanpa DHA dan ARA.
Stimulasi yang tepat sejak usia dini juga ikut menambah kecerdasan si anak, demikian dikemukakan Dr. Hardiono D. Pusponegoro, Sp.A (K), "Kecerdasan anak pada masa golden years memerlukan stimulan yang optimal." Konsultan anak bidang neurology di RSCM juga menekankan stimulasi yang tepat, jenis maupun frekuensinya, akan melatih panca-indra dan mempengaruhi kecerdasannya
Pemberian DHA dan ARA pada masa yang tepat penting untuk mendapatkan hasil yang maksimal, dimana bayi akan memiliki penglihatan yang lebih baik. DHA juga berperan untuk perkembangan otak pada bayi selama masih dalam kandungan. ARA berperan bagi pembentukan struktur selaput sel phospholipids dan sistem saraf pusat. Itu sebabnya, ibu hamil harus mendapat menu makanan yang kaya sumber DHA dan ARA.
(sumber : 9months free magazine edisi mei 2008)
Technorati Profile
Komentar