The Challenges Are Huge, But Everyone In The Asia-Pacific Region Can Enjoy A Decent Home

Oleh yulia madjid

IMAGINE A WORLD in which everyone who needs shelter is safely and affordably housed. This need is very real in the Asia-Pacific region where some 580 million people live in slums, representing two-third of the world’s slum dwellers.


Rapid population growth and urbanization add to the urgency of the housing need. By 2030, cities and towns across Asia will be home to an estimated 2.6 billion people. Almost as many – 2.2 billion – will be seeking to build better lives in difficult rural areas. The majority will be poor. But each is an individual with potential, aspirations and dreams.

The ambitious United Nations Millennium Development Goals, the globally agreed drive to tackle poverty and deprivation in all its forms, include specific calls for “a significant improvement in the lives of at least 100 million slum dwellers by 2020”. Habitat for Humanity International puts such goals into reality by transforming lives through the provision of safe, decent and affordable homes.

A decent home opens the door to improved health, better performance in school, greater economic opportunities, and increased community cohesion. For more than 30 years, Habitat for Humanity has been a catalyst for such transformations, often achieving great success by working with like-minded partners. The impact is not only felt by families whom Habitat helps. Entire communities are also transformed when partners support Habitat by providing power, water and sanitation facilities, schools, community facilities and employment opportunities.

The challenges of combating poverty housing are complex. The Asia-Pacific region encompasses many unique and diverse societies. A housing solution that makes sense on an island in the western Pacific is very different to what works in a New Zealand suburb. Or a fishing village in Orissa. Or a slum in Metro Manila. Or a mountain village in China.

Every day, across the Asia-Pacific region, Habitat for Humanity and family partner rise together to the challenges.

Komentar

Posting Komentar

Posting populer

Tas Belanja dari Tali Rafia

Oleh yulia madjid
Gambar
Wusss... cantik juga setelah tas belanja tali rafia usai. Nah ini dia, lihatlah, penampakan tas tali rafia yang saya buat. Polanya mudah aja kok. Hayoh, silakan lihat bagaimana tas itu dibuat disini . Untuk bagian dasarnya buat lingkaran dan semuanya hanya dengan langkah SC (single crochet). Hmmm...baik juga bila sempatkan menengok kode warnaku . Membaut tas belanja itu cuma menghabiskan 2 gulung kecil rafia warna biru, 1/2 gulung warna merah dan hijau dan sedikit warna kuning. Mau dijual ahh...tapi apa ada yang minat tas belanja tali rafia yah. Atau, ntar diikutkan di pameran internasional, eh pameran di tokopedia saja deh. Hayoh temann, coba juga bikin tas belanja seperti itu. Bukan untuk bersaing, tapi kita saling sharing sehingga tas belanja seperti ini bisa ada dimana-mana. Selamat mencoba ya say
Baca selengkapnya

Biaya Ibu Hamil Kira2 Berapa Ya?

Oleh yulia madjid
Gambar
Boleh dibilang, orangtua adalah mereka yang membawa sejumlah impian didalam dompetnya dimana uang itu akan dibelanjakan sesuai dengan jumlah impian yang berada dalam dompetnya. Seberapa banyak dana yang diperlukan, tentu saja sebanyak impian yang tergambar didompet dan di benak si calon ibu. Diperkirakan untuk menyambut kelahiran seorang bayi diperlukan biaya minimal sekitar 35 juta. Biaya tersebut masih berupa perkiraan kasar dan belum rinci. Secara garis besar, biaya yang dimaksud dihitung sejak awal diketahui ibu positif hamil. I. Ini adalah perkiraan biaya yang diperlukan saat trimester pertama. · biaya membeli alat test kehamilan · biaya pertamakali kunjungan ke dokter · biaya obat-obatan atau suplemen yang pertama kali diresepkan dokter · biaya makanan dan susu untuk ibu hamil · biaya membeli buku bacaan/majalah/VCD tentang kehamilan dan persalinan II. Berikutnya pada trimester kedua. · Biaya kunjungan rutin ke dokter setiap sebulan sekali. · Biaya tes kehamilan yang mungkin ha
Baca selengkapnya

MENGENAL PENYAKIT HERPES

Oleh yulia madjid
Herpes test dilakukan untuk menemukan virus herpes yang disebut Herpes Simplex Virus (HSV) . Infeksi akibat HSV bisa menimbulkan luka meski kecil namun terasa sakit dan tidak nyaman di permukaan kulit atau jaringan lapiran (serabut otot) di tenggorok, hidung, mulut, saluran kandung kemih, rectum dan vagina. Infeksi herpes dapat menyebabkan sakit dengan satu jenis keluhan saja, namun ada juga dengan beberapa keluhan yang menyebabkan dia harus berbaring. Ada dua jenis virus HSV : · HSV tipe 1, menyebabkan demam seperti pilek dengan menimbulkan luka di bibir semacam sariawan. HSV jenis ini ditularkan melalui ciuman mulut atau bertukar alat makan seperti sendok – garpu (misalnya suap-suapan dengan teman). Virus tipe 1 ini juga bis amenimbulkan luka di sekitar alat kemaluan. · HSV tipe 2; dapat menyebabkan luka di daerah alat vital sehingga suka disebut genital herpes, yag muncul luka-luka di seputar penis atau vagina. HSV 2 ini juga bisa menginfeksi bayi yang baru lahir jika dia dilahirka
Baca selengkapnya

Tas Belanja Tali Rafia bag I

Oleh yulia madjid
Gambar
Ide membuat tas belanja tali rafia ini bermula ketika menemukan di youtube ada komunitas ibu-ibu di Afrika Selatan yang membuat keranjang dengan merajut "plarn = plastic yarn". Plarn atau plastic yarn yang dimaksud adalah kantong plastik kresek digunting sedemikian rupa sehingga menjadi guntingan panjang dan kemudian disatukan menjadi "benang". Benang plastik inilah yang kemudian dirajut menjadi keranjang. So...saya pun tergoda untuk membuatnya. Pertama kali menggunting plastik kresek seperti yang dicontohkan di youtube ternyata hasilnya kurang baik. "Plarn" yang saya buat itu ternyata rapuh dan mudah putus saat dirajut. Alhasil percobaan pertama pun gatot alias gagal total. Penasaran dan tidak mau gagal lagi, akhirnya saya mencoba dengan tali rafia. Hasil akhirnya asyiiik, silakan lihat sendiri tas belanja tali rafianya . Untuk membuat tas belanja itu, tali rafia yang dipakai cukup pake yang gulungan kecil. Saya pilih warna merah, kunin
Baca selengkapnya

7 Tips Untuk Mengurangi Kram Perut saat Haid

Oleh yulia madjid
Tahukah Anda kram perut semasa haid terutama di hari pertama sampai hari ketiga yang sering melanda kaum hawa? . berikut adalah tip agar anda dapat mengatasi rasa nyeri akibat kontraksi rahim selagi menstruasi itu. Makan dalam porsi kecil-kecil, namun frekuensinya jadi lebih sering. Jika makan sekaligus banyak menyebabkan kadar gula darah meningkat drastis dan berfluktuasi, karena itu cobalah makan lima sampai enam kali sehari dengan jumlah kalori yang sama dengan makan sehari tiga kali. Olahraga. Aktifitas tubuh saat berolahraga akan meningkatkan kadar beta-endorphins yang secara kimiawi memerintahkan untuk menghilangkan rasa nyeri. Sebuah studi menunjukkan beta endorphins memiliki efek positif terhadap mood dan perilaku. Coba menelan pil yang mengandung ibuprofen sebagai pereda rasa nyeri dengan dosis 200mg setiap 4-6 jam sekali, dan kurangi sampai dua kali saja jika nyeri sudah jauh berkurang. pil kontrasepsi: gunanya untuk mengurangi jumlah gumpalan darah sekaligus menurun
Baca selengkapnya